Sukses

Jual Nikel ke Korea, Bumi Mineral Sulawesi Gandeng Sumitomo Corporation

Smelter nikel BMS berlokasi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mulai dibangun pada Januari 2022, dan mulai beroperasi April 2024.

Diperbarui 02 Jun 2025, 19:34 WIB Diterbitkan 02 Jun 2025, 19:34 WIB

Liputan6.com, Jakarta PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MOU) dengan Sumitomo Corporation (Sumitomo) perihal rencana penjualan nikel matte ke Korea. Penandatanganan bertempat di World Expo Osaka, Paviliun Indonesia, Jepang. 

MOU ini diwakili Afifuddin Kalla dan Faisal Suhaeli selaku Direktur BMS. Adapun Sumitomo dihadiri Nami Katagiri selaku General Manager, Akihiko Miyauchi Team Leader Nickel, Kotaro Fujita Assistant Head dan Sandy Purwagandhi perwakilan Sumitomo Indonesia.

MOU juga disaksikan Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Buchari, yang mendukung dan memberikan apresiasi terhadap MOU pembelian nikel matte oleh Sumitomo, karena sejalan dengan program pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung hilirisasi dan ekspor untuk neraca dagang yang positif.

Akbar menambahkan, ini bisa menjadi contoh untuk perusahaan-perusahaan dalam negeri lain untuk bisa meningkatkan neraca ekspor Indonesia.

Ini tidak hanya di sektor mineral tapi di semua sektor termasuk sektor pertanian yang menjadi prioritas Bapak Presiden Prabowo.

Persetujuan MOU ini merangkum beberapa syarat acuan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Diantaranya jumlah tonase penjualan produk nikel, kesepakatan harga, metode pengiriman juga jangka waktu kesepakatan jual beli antar BMS dan Sumitomo.

Mengutip keterangan BMS, smelter yang berlokasi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mulai dibangun pada Januari 2022, dan mulai beroperasi April 2024.

Line yang sudah beroperasi 1 Line berkapasitas 100 ton per hari. Adapun turunan yang dihasilkan dari Smelter BMS adalah Ferronickel (FeNi), Nickel Matte, Nickel Sulfate (NiSo4).

 

2 dari 2 halaman

Kontribusi ke Perekonomian

Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan produksi pengolahan nikel BMS dapat meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor tambang nasional melalui pengolahan mineral, juga bertujuan untuk berkontribusi pada perekonomian nasional dan pembangunan berkelanjutan. 

BMS berupaya memanfaatkan sumber energi terbarukan, seperti energi air, untuk mengurangi emisi dan meningkatkan keberlanjutan.

BMS menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kegiatan operasionalnya, memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.

 

 

Produksi Liputan6.com